Monday, July 14, 2008

Mobil-Mobil Hijau di IIMS

Pergelaran akbar otomotif Tanah Air, Indonesia International Motor Show (IIMS), kembali hadir untuk ke-16 kalinya. Ajang yang diselenggarakan oleh Gaikindo ini diadakan pada 11–20 Juli 2008 di Jakarta Convention Center. Guna mendukung pergelaran tersebut, sejumlah pabrikan berlomba untuk memamerkan kendaraan-kendaraan andalannya.

Ajang yang mendapat dukungan penuh dari The International Organization Motor Vehicle Manufactures (OICA) ini mengambil tema ‘Advanced Motoring, Hi-Quality Living’. Tema ini merefleksikan komitmen industri otomotif nasional untuk selalu mengedepankan perkembangan produk yang inovatif dan ramah lingkungan serta semakin aman dan nyaman ketika dikendarai. Apalagi, hal itu sejalan dengan konferensi perubahan iklim atau United Nations Framework for Climate Change Conference (UNFCCC) yang diadakan di Nusa Dua, Bali, beberapa waktu lalu.

Oleh karena itu, di ajang tahunan ini beberapa pabrikan tak hanya akan memamerkan kendaraan andalannya, tetapi juga mobil-mobil ramah lingkungan. Sejumlah pabrikan tersebut di antaranya, Toyota, Mitsubishi, dan Honda. Namun, tak menutup kemungkinan pabrikan lain juga akan mengusung ‘mobil hijaunya’.

Toyota i-Real dan FT-HS

Toyota, yang getol membuat mobil ramah lingkungan, untuk IIMS kali ini berencana memboyong i-Real. Kendaraan lanjutan dari mobil i-Unit dan i-Swing ini merupakan wujud keseriusan Toyota dalam mengembangkan teknologi personal mobility. Bahkan, pihak Toyota mengklaim kendaraan ini sudah mendekati tahap untuk dijual secara komersial.

i-Real merupakan mobil konsep tiga roda keluaran Toyota yang memiliki dua tingkat kecepatan berbeda, yaitu low speed dan high speed. Untuk bermanuver, kendaraan pribadi ini dilengkapi kontrol operasi di salah satu bagian arm rest.

Saat dilajukan pada kecepatan rendah, jarak sumbu roda i-Real akan memendek sehingga bisa bergerak natural. Sebaliknya, pada kecepatan tinggi, wheelbase akan menjadi panjang, tingginya turun, dan stabilitas meningkat karena titik pusat gravitasi juga turun. Dengan begitu, kinerja pengendalian lebih baik.

Ringkasnya, pada kecepatan rendah dimensi mobil ini berukuran panjang 995 mm, lebar 700 mm, tinggi 1.430 mm dengan wheelbase 485 mm. Adapun pada kecepatan tinggi dimensi i-Real menjadi 1.510 mm x 700 mm x 1.125 mm dengan jarak sumbu roda 1.040 mm.

Kelebihan i-Real ketimbang pendahulunya terlihat pada material bodi yang dipakai. Bodi i-Real menggunakan plastik karbon fiber ringan. Bahan material kendaraan ini bahkan menggunakan kenaf, salah satu jenis tanaman yang berasal dari Indonesia.

Selain itu, karena hanya dapat digunakan oleh satu orang, kendaraan ini bisa berakselarasi dengan para pejalan kaki di pedestrian. Untuk menunjang keamanan, mobil ini dilengkapi sensor detektor tabrakan. Pengemudi diperingatkan lewat suara dan getaran dan sekaligus memperingatkan orang lain lewat cahaya dan suara.

Kendaraan hijau dari Toyota yang lain yaitu, FT-HS. FT-HS atau Future Toyota Hybrid Sport, menurut perancang konsep mobil FT-HS Chiharu Tamura, serasa mobil Ferrari, tapi dengan bahan bakar seirit mobil dengan mesin empat silinder.

Untuk menunjang sebagai mobil sport, kendaraan ini dipersenjatai mesin V6 3.5 liter. Mesin ini menggabungkan antara mesin bensin dan motor elektrik. Mesin ini juga dilengkapi dengan Toyota Hybrid Synergy Drive sehingga mampu menghasilkan tenaga hingga 400 tenaga kuda. Untuk berakselerasi dari 0 hingga 100 km/jam hanya dibutuhkan waktu empat detik.

Agar dapat berakselarasi di jalanan, kendaraan ini menggunakan carbon-fiber wheels yang dibalut ban berdiameter besar dan lebar yaitu 245/35R21 untuk di depan dan 285/30R21 di belakang. Mobil ini juga menggunakan konfigurasi kursi 2 + 2.

Di samping kendaraan tersebut, Toyota juga masih memiliki mobil hijaunya yang lain. Mobil itu di antaranya Prius Hybrid, 1/X, FT-MV, Hi-CT, RiN, iQ Concept, serta Crown Hybrid Concept. Namun, mobil-mobil ini tidak dipamerkan pada IIMS 2008.

Mitsubishi i-MiEV

Pabrikan kendaraan Mitsubishi juga tak mau kalah dengan pesaingnya, Toyota, dalam menciptakan kendaraan ramah lingkungan. Pada ajang otomotif terbesar di Indonesia ini, Mitsubishi akan memamerkan mobil listrik ‘i’ Mitsubishi innovative Electric Vehicle atau i-MiEV.

Kendaraan hijau dari Mitsubishi ini sudah lama diperkenalkan. Tepatnya pada tahun 2006 di ajang 22nd International Battery, Hybrid and Fuel Cell Electric Vehicle Symposium & Expo yang diselenggarakan di Yokohama, Jepang. Namun, saat itu masih berupa mobil konsep.

Meskipun begitu, Mitsubishi Motors Corporation (MMC) tetap akan memasarkan mobil mungil ini pada tahun depan di Jepang. Awalnya, mobil ini akan mulai dipasarkan tahun 2010. Namun, jadwal itu dimajukan. Itu dilakukan sebagai bagian dari rencana mengurangi efek pemanasan global dan ketergantungan terhadap minyak.

i-MiEV yang digerakkan dengan motor listrik memiliki kekuatan sebesar 47 kW atau setara dengan 64 PS. Sementara putaran torsi maksimalnya 180 Nm pada 8.500 rpm. Kecepatan maksimum yang dapat dicapai sekitar 130 km/jam.

Kendaraan ini mengandalkan tenaga dari baterai lithium ion (Li-ion) yang disimpan di lantai kendaraan. Baterai ini tentu berkapasitas tinggi. Setiap baterai yang terpasang memiliki 22 modul. Adapun setiap modul mempunyai empat sel.

Tenaga yang dikeluarkan baterai ini sekitar 16 kWh. Untuk mendapatkan tenaga sebesar itu dapat dilakukan pengisian dengan tiga cara, yakni menggunakan colokan 100 Volt, 200 Volt, atau quick charge 200 Volt. Untuk colokan rumah, terdapat di kanan belakang mobil, sedangkan colokan quick charge ada di kiri belakang mobil.

Waktu yang dibutuhkan untuk mengisi ulang baterai bervariasi. Bila menggunakan colokan 100 Volt, dibutuhkan sekitar 14 jam. Sementara untuk 200 Volt, diperlukan 7 jam, sedangkan dengan quick charge selama 30 menit atau baru 80% dari kapasitas penuh. Namun, itu sudah mencukupi untuk melajukan kendaraan. Jika tenaga diisi penuh, baterai ini dapat menggerakkan mobil sejauh 160 km tanpa mengoperasikan penyejuk udara.

Mobil mungil nan ramah ini pernah diikutsertakan pada konferensi perubahan iklim di Nusa Dua, Bali, akhir tahun lalu. Di samping itu, mobil ini juga digunakan pada acara pertemuan negara-negara G8 atau ‘G8 Hokkaido Toyako Summit’ yang akan membahas isu pemanasan global. Acara tersebut dilaksanankan di Toyako, Hokkaido, Jepang, pada 7–9 Juli 2008.

Honda Civic Hybrid

Seperti tahun lalu pada ajang IIMS ke-16, kali ini PT Honda Prospect Motor (PT HPM) masih memajang Honda Civic Hybrid. Kendaraan ini menggunakan tenaga motor elektrik sebagai pendukung mesin berbahan bakar bensin. Dengan kata lain, mesin berbahan bakar bensin sebagai sumber tenaga utama, sedangkan motor elektrik sebagai alat untuk menghasilkan efisiensi bahan bakar dan emisi yang bersih.

Sedan ramah lingkungan ini menampilkan perpaduan mesin i-DSI dan 3-stage i-VTEC 1.3 liter. Mesin i-DSI memiliki empat silinder yang menggunakan dua busi di tiap silinder. Dengan begitu, hasil pembakaran menjadi lebih sempurna. Adapun mesin 3-stage i-VTEC dapat mengatur tiga tahapan valve timing (low-rpm, high-rpm, dan cylinder idle mode) sesuai dengan kondisi berkendara.

Kedua mesin ini juga dipadukan dengan sistem IMA (Integrated Motor Assist) yang telah disempurnakan. Fungsi mesin ini untuk mendapatkan tenaga lebih besar 20% dan konsumsi bahan bakar lebih ekonomis 5% dibanding pendahulunya.

Pada kecepatan rendah sistem mesin ini dapat menghasilkan torsi setara dengan mesin bensin berkapasitas 1.8 liter. Selain itu, sistem ini mampu menekan penggunaan bahan bakar hingga 31.0 km/l. Sistem ini juga menghasilkan emisi yang cukup rendah, yaitu tingkat emisi 75% di bawah standar batas emisi yang ditetapkan pemerintah Jepang untuk tahun 2005.

Mesin bensin yang dibenamkan di Civic Hybrid mampu menghasilkan tenaga sebesar 70 kW (95 PS) pada 6.000 rpm dengan torsi 123 Nm (12,5 kgm) pada 4.500 rpm. Sementara mesin elektriknya dapat menyemburkan tenaga hingga 15 kW (20 PS) pada 2.000 rpm dengan torsi 103 Nm (10,5 kgm) pada 0–1.160 rpm. Jadi, sedan hijau ini memiliki total tenaga sebesar 85 kW (115 PS) dengan torsi 167 Nm (17,0 kgm).

Tahun lalu, PT HPM bahkan menyewakan dan menjual kendaraan ini. Biaya sewa yang dikenakan sebesar Rp 9 juta untuk pemakaian selama sebulan untuk jangka waktu 1-3 tahun
dengan semua biaya perawatan ditanggung
PT HPM. Sementara harga yang dipatok untuk sedan hijau ini sekitar Rp 490 juta untuk wilayah Jakarta.

1 comment:

  1. Anonymous18:26

    ternyata hebat juga ya mobilnya

    ReplyDelete