Friday, July 04, 2008

Aksi Heroik di Zaman Purba

Judul Film : 10.000 BC
Genre : Aksi Petualangan
Pemain : Steven Strait, Camilla Belle, Cliff Curtis, Omar Sharif, Reece Ritchie, Suri van Sornsen
Sutradara : Roland Emmerich
Produksi : Warner Bros Picture


Sulit membayangkan bagaimana suasana kehidupan di zaman purba. Namun, bagi Roland Emmerich, sang sutradara film 10.000 BC serta pernah membesut film Independence Day dan The Day After Tomorrow, kehidupan di zaman yang masih tergantung terhadap alam itu mudah diwujudkan. Buktinya, keindahan alam beserta suku-suku primitif berikut hewan-hewan besarnya dapat ditampilkan dengan amat gemilang.

Film 10.000 BC mengambil latar zaman ketika kepercayaan terhadap hal-hal mistis masih menjadi sebuah kelaziman. Pada zaman tersebut, sebagian masyarakatnya masih ada yang bermata pencaharian sebagai pemburu. Salah satu suku yang masih melakukan hal itu adalah suku Yagahl. Dari kehidupan suku yang bermukim di pegunungan inilah film 10.000 BC dimulai.

Saat penduduk suku itu kelaparan karena tak ada binatang yang dapat diburu, tampillah D’leh (Steven Straits) sebagai penyelamat. Dia berhasil merobohkan gajah purba, mammoth, dengan tombak. Sementara pemburu-pemburu lain yang juga penduduk setempat tak kuasa menahan kekuatan sang gajah. Penduduk pun tak lagi kelaparan. Karena itu, dia memperoleh tombak putih sebagai lambang pemimpin suku Yagahl. Tak hanya itu, dia juga mendapatkan Evolet (Camilla Belle), gadis bermata biru yang telah memikatnya sejak kecil.

Sayangnya, kehidupan suku Yagahl yang telah kembali tenteram karena sudah tidak kelaparan, tiba-tiba diganggu kedatangan kelompok perusuh yang menculik seluruh penduduk suku itu, termasuk anak-anak dan wanita. Evolet, kekasih D’leh, juga menjadi korban. Untungnya D’leh tidak tertangkap.

Sebagai pemimpin suku dan ingin menyelamatkan sang pujaan hati, D’leh bersama Karen, Tic Tic (Cliff Curtis), dan Baku mencoba mengejar penculik-penculik tersebut.

Mereka pun harus turun gunung, masuk ke hutan, sampai menghindari sergapan burung raksasa. Dalam pencarian tersebut, Karen dan Baku tertangkap oleh kelompok perusuh sehingga hanya menyisakan D’leh dan Tic Tic.

Selanjutnya di sebuah gurun, D’leh sempat terperosok ke dalam lubang bersama macan bertaring panjang yang terperangkap. Karena iba, D’leh menolongnya. Tak disangka, pertemuan D’leh dengan macan itu juga terjadi di perkampungan suku Naku. D’leh yang merasa mengenalnya kemudian ‘berbicara’ dengan sang macan sambil diperhatikan penduduk suku Naku. Karena macan itu tidak menyerang D’leh, suku Naku pun menghormati D’leh.

Rupanya, kejadian penculikan itu tidak hanya menimpa suku Yagahl, tetapi juga Naku dan suku-suku lain. Dengan dipimpin D’leh, akhirnya suku-suku itu bersatu untuk menyelamatkan warga mereka.

Sementara itu, kelompok penculik bekerja untuk maharaja tiran yang sedang membangun piramid. Orang-orang yang diculik oleh mereka dijadikan pekerja untuk membuat piramid tersebut. Namun, berdasarkan ramalan orang pintar maharaja tiran, keperkasaan raja tersebut akan kalah jika ada sebuah tanda di salah satu budak yang bekerja membuat piramid. Tanda tersebut dimiliki oleh Evolet.

Nah, sanggupkah D’leh dan pasukannya membebaskan warganya yang dijadikan budak oleh maharaja tiran? Bagaimana nasib maharaja tiran dan piramidnya? Lalu, akankah cinta D’leh dan Evolet kembali bersatu? Saksikan saja film ini!

No comments:

Post a Comment