Friday, July 04, 2008

Petualangan Konyol Detektif Maxwell

Judul : Get Smart
Genre : KomediPemain : Steve Carell, Anne Hathaway, Dwayne Johnson, Alan Arkin, Terrence Stamp, James Caan
Sutradara : Peter Segal
Produksi : Warner Bros Pictures
Durasi : 111 menit


Markas besar organisasi mata-mata AS, Control, dihancurkan. Berkas-berkas yang tersimpan pun hilang, termasuk data seluruh anggota detektif Control. Satu per satu detektif Control terbunuh oleh kelompok teroris bernama Kaos.

Sementara itu, kelompok teroris Kaos yang dipimpin Siegfried (Terrence Stamp) juga berencana menghancurkan AS dengan senjata nuklir. Sasaran utamanya Los Angeles karena Presidan AS (James Caan) hadir di sebuah konser musik klasik di sana.

Chief (Alan Arkin), pemimpin Control, mempromosikan Maxwell Smart (Steve Carell)—yang sebelumnya hanya sebagai analis—menjadi detektif dengan sebutan Agen 86. Bersama Agen 99 (Anne Hathaway), Maxwell diperintahkan menyelediki Kaos dan mencegah penyerangan ke Los Angeles.

Maxwell baru sekali mendapatkan tugas di lapangan. Karena itu, terkadang terjadi perselisihan dengan Agen 99 yang sudah berpengalaman. Namun, itu hanya berlangsung sebentar. Kecerdasan dan kepintaran Maxwell membuat Agen 99 terkesan sehingga mereka bisa bekerja sama.

Sampai suatu ketika, Maxwel dan Agen 99 berhasil menyusup ke markas Kaos. Maxwel pun berhasil menemukan tempat pembuatan senjata nuklir. Lalu, dia menghancurkan markas tersebut dan berhasil.

Ketika usaha itu berhasil, Agen 23 (Dwayne Johnson/The Rock) yang diperintahkan mencari sisa-sisa ledakan dari senjata nuklir tidak berhasil menemukan satu pun barang bukti tersebut. Isu adanya agen yang bekerja untuk dua organisasi atau agen ganda pun berembus. Maxwell terkena fitnah. Dia pun ditahan.

Usaha pencegahan penyerangan senjata nuklir kembali dilakukan. Chief bersama Agen 23 dan 99 menemui Presiden AS untuk melaporkan ancaman yang dilakukan Kaos. Namun, itu tidak digubris. Presiden AS menganggap Kaos telah dihancurkan dan tidak eksis lagi.

Sementara itu, Siegfried menyusup ke gedung pertunjukan yang menyelenggarakan konser musik klasik. Dia memasang bom di tempat yang akan dihadiri Presiden AS.

Maxwel yang berhasil kabur mendatangi gedung pertunjukan tersebut. Sayang, di tempat itu Maxwel mendapat perlawanan dari Agen 23 yang akhirnya diketahui menjadi mata-mata Kaos. Pertarungan dan aksi kejar-kejaran pun meramaikan film yang sebetulnya bergenre komedi ini.

Film detektif yang dibumbui unsur komedi telah banyak beredar. Misalnya saja Ace Ventura (1994) dengan Jim Carey, Austin Power (1997) dengan Mike Myers, dan Johnny English (2003) yang dibintangi Rowan ‘Mr Bean’ Atkinson. Film Get Smart ini pun tidak jauh dengan pakem film-film sejenis. Mengalahkan kejahatan dengan dibumbui guyonan gaya slapstick dan dialog pengundang tawa merupakan kekuatan film-film komedi detektif.

Film yang dirilis 20 Juni ini tidak hanya menghadirkan kelucuan, tetapi juga aksi menegangkan. Misalnya ketika Maxwel dan Agen 23 berkelahi di atap mobil yang melaju di jalur kereta, sedangkan Agen 99 tersangkut di pinggir mobil. Ketegangan bertambah ketika sebuah kereta melaju dari arah berlawanan. Selain itu, perkelahian di udara antara Agen 99 dan mata-mata Kaos juga tak kalah menegangkan.

Meskipun begitu, unsur komedi tetap menjadi faktor utama. Sayangnya, Peter Segal kurang mengeksplorasi kelucuan di film ini. Akibatnya, film berdurasi 111 menit ini terasa biasa saja.

Kelucuan yang dihadirkan sutradara pengarah film Anger Management (2003) ini kurang mampu membuat penonton tertawa. Andaikan Peter Segal lebih memanfaatkan tubuh atletis Dwayne Johnson seperti yang diperlihatkan di awal film, hasilnya tentu akan terasa lain. Begitu juga dengan karakter Bruce dan Llyod yang dapat digunakan sebagai pemancing tawa.

No comments:

Post a Comment