Friday, July 04, 2008

Pesan Lewat Hasil Bidikan Kamera

Judul Film : Shutter
Genre : Horor
Pemain : Joshua Jackson, Rachael Taylor, David Denman, James Kyson Lee, John Hensley, Maya Hazen, Megumi Okina
Sutradara : Masayuki Ochiai
Produksi : 20th Century Fox
Durasi : 85 menit

Sutradara yang piawai membuat film horor asal Jepang, Masayuki Ochiai, kembali ‘menakuti’ para penonton. Namun kali ini dia digaet rumah produksi 20th Century Fox untuk membuat film Shutter. Film ini rupanya remake dari film horor asal Thailand yang dibuat pada tahun 2004 dengan judul yang sama.

Film Shutter ala Masayuki ini bercerita tentang sepasang pengantin baru yang terus diganggu makhluk halus. Jadi, sudah dapat ditebak apa yang akan dialami pasangan pengantin baru, Benjamin dan Jane Shaw (Joshua Jackson dan Rachael Taylor), dalam menjalankan bulan madunya.

Setelah merayakan pesta pernikahan, Ben dan Jane harus pergi ke Tokyo lebih cepat dari rencana semula. Dalam perjalanan menuju sebuah penginapan, Jane yang sedang menyupir secara tidak sengaja menabrak seorang wanita. Karena panik, mobil yang dikemudikannya menabrak pohon. Namun anehnya, wanita yang ditabrak tidak ditemukan. Jane ketakutan, Ben pun berusaha menenangkannya.

Selain untuk berbulan madu di Tokyo, Ben ternyata juga diterima bekerja sebagai fotografer di salah satu perusahaan modeling. Di perusahaan itu Ben bertemu dengan Bruno (David Denman) dan Adam (John Hensley), rekannya yang lebih dulu bekerja di perusahaan tersebut.

Jane yang ditinggal Ben bekerja melihat foto-foto bulan madu mereka. Anehnya, ada beberapa foto yang menggambarkan sesosok manusia, tetapi terlihat samar karena mirip seberkas cahaya. Jane yang curiga bertanya kepada Seiko (Maya Hazen), partner Ben.

Menurut Seiko, foto-foto tersebut memiliki misteri penampakan makhluk halus. Jane tambah penasaran, apalagi dia dan Ben juga selalu didatangi makhluk halus. Lalu Seiko mengajak Jane bertemu Ritsuo, mantan pacar Seiko yang tertarik terhadap foto-foto penampakan makhluk halus.

Menggunakan kamera Polaroid, Jane pun mencoba memecahkan misteri di balik foto-foto itu. Langkah pertamanya dimulai di gedung tempat Ben bekerja. Itu dilakukan karena hasil jepretan Ben membidik para model juga menunjukkan keanehan yang sama.

Sayangnya, usaha itu belum memuaskan Jane. Meskipun begitu, Jane menemukan bukti baru yaitu, sebuah foto yang mirip dengan wajah wanita yang dia tabrak. Wanita itu bernama Megumi Tanaka (Megumi Okina).

Jane lalu bertanya kepada Ben mengenai jati diri Megumi. Ben pun menceritakannya. Akhirnya, mereka berencana untuk menemui Megumi. Sayang, usaha itu sia-sia karena Megumi telah tiada.

Ketakutan Jane dan Ben makin memuncak karena makin sering didatangi hantu Megumi. Apalagi, Bruno dan Adam juga tewas secara misterius. Rupanya hantu Megumi ingin membalas tindakan Ben, Bruno, dan Adam yang telah memperlakukan Megumi tidak senonoh sewaktu hidup. Bahkan Jane harus meninggalkan Ben setelah memahami pesan yang disampaikan Megumi melalui foto-foto yang dilihatnya.

Film yang tampak suram dan kelam ini terkesan mirip dengan film-film horor yang ada di dalam negeri. Misalnya saja tampilan hantu berambut panjang dengan wajah pucat yang ditampilkan oleh sosok Megumi. Selain itu, pengunaan gedung kosong untuk menambah kesan suram yang juga ada dalam film-film horor lolal..

Meskipun begitu, alur cerita yang dibuat sederhana mampu menuntun penonton untuk terus mengikuti jalan cerita hingga akhir film. Pemberian bukti melalui foto-foto untuk memecahkan misteri dan teka-teki yang menyelimutinya seolah menjadi penuntun penonton. Akibatnya, penonton pun seakan harus ‘bermain’ dengan ketakutan-ketakutan yang disuguhkan dalam film berdurasi 85 menit ini.

No comments:

Post a Comment