Monday, July 07, 2008

Superhero yang Temperamental

Judul Film : Hancock
Genre : Drama/Laga/Fantasi
Pemain : Will Smith, Charlize Theron, Jason Bateman, Jae Head
Sutradara : Peter Berg
Produksi : Columbia Pictures
Durasi : 92 menit


Kisah superhero dari Amerika lagi-lagi diangkat ke layar lebar. Namun, superhero ini tidak diadaptasi dari cerita komik, melainkan hasil dari sebuah imajinasi. Superhero ini juga tidak memakai topeng. Tampilannya pun mirip gelandangan. Jadi, identitas jagoan ini mudah diketahui banyak orang.

Film ini diawali dari sebuah SUV putih yang dikejar beberapa mobil polisi di siang hari. Rentetan tembakan diarahkan ke polisi. Sementara itu, John Hancock (Will Smith), tengah tertidur di sebuah kursi di pinggir jalan. Seorang anak kecil membangunkan dan membertahukan Hancock tentang kejadian kejar-kejaran itu. Hancock lalu mengambil botol bir, berdiri, dan terbang melesat ke tempat kejadian.

Penjahat itu berhasil dilumpuhkan. Sayang, penangkapan penjahat itu tidak lazim. Hancock membawa terbang SUV itu lalu menggantungkannya di sebuah gedung. Apalagi, Hancock juga merusak kendaraan polisi, gedung bertingkat, dan jalanan. Karena itu, Hancock bukan mendapatkan pujian, tetapi cacian dari masyarakat karena tindakan yang tidak terkontrol.

Hingga suatu ketika, dia bertemu Ray Embrey (Jason Bateman) yang ditolongnya ketika akan tertabrak kereta. Ray yang ingin balas budi berusaha memulihkan citra Hancock di mata masyarakat. Ray lalu membujuk Hancock untuk bersedia dipenjara karena kelakuannya. Ray juga meminta agar kelakuan Hancock diubah, temasuk kebiasaan menenggak minuman beralkohol. Hancock pun dipenjara.

Di penjara, Hancock berusaha menjadi orang baik. Namun, karena superhero itu ditahan, gelombang kejahatan meningkat. Hancock kemudian dibebaskan untuk mengatasi kejahatan. Dia berhasil. Akhirnya dia mendapat pengakuan dari masyarakat. Dia juga diterima masyarakat karena kelakukannya sudah membaik.

Namun begitu, sejak kehadiran Hancock di keluarga Embrey, istri Ray, Mary Embrey (Chalize Theron), tidak menyukai dia. Itu membuat Hancock tak enak. Padahal, Aaron (Jae Head), anak Ray, dapat menerima Hancock sepenuh hati.

Karena itu, Hancock mengajak Mary berbicara. Tanpa disangka, Mary juga memiliki kekuatan yang sama. Rupanya, mereka adalah pasangan superhero yang telah ada sejak lama. Karena Hancock mengalami amnesia, dia tak ingat jati diri Mary.

Takdir berkata lain. Mereka kini bertemu. Sayangnya, hal itu menyebabkan Hancock kehilangan kekuatannya. Hancock tertembak ketika akan mencegah perampokan di sebuah toko. Dia lalu dibawa ke rumah sakit.

Tanpa diduga Mary yang sedang mengunjungi Hancock juga tertembak oleh penjahat yang kabur dari penjara. Hancock menyerang penjahat itu. Namun, dia juga tertembak. Nyawa Hancock dan Mary di ujung tanduk.

Peter Berg, sang sutradara, cukup piawai menggarap film berdurasi 92 menit ini. Tak hanya kisah heroik Hancock yang ditampilkan, tetapi juga sisi humanis. Itu terlihat saat Ray ingin memperbaiki sikap Hancock dan kepedulian Mary terhadap Hancock saat dipenjara. Begitu juga penggambaran Hancock yang penyendiri, tetapi tetap ingin hidupnya berarti bagi orang lain.

Di samping itu, unsur komedi juga diselipkan. Misalnya, ketika Hancock menabrak papan petunjuk arah saat terbang. Sayangnya, unsur komedi ini juga dihadirkan dengan adegan yang tak pantas dilihat anak kecil.

Film ini juga tidak menggambarkan latar belakang Mary dan Hancock. Melalui dialog Mary, latar belakang mereka hanya disebutkan sebagai pasangan superhero yang telah ada sejak tahun sebelum masehi. Hancock juga ditakdirkan sebagai pelindung Mary. Itu dibuktikan dengan bekas luka pada tubuh Hancock. Tanpa adanya latar belakang tersebut, sepanjang film penonton bertanya-tanya dari mana asal dan kekuatan mereka.

No comments:

Post a Comment