Friday, July 04, 2008

Ketika Janin Harus Dihargai

Judul Film : Juno
Genre : Drama
Pemain : Ellen Page, Michael Cera, Jennifer Garner, Jason Bateman, JK Simmons, Olivia Thrilby, Allison Janney
Sutradara : Jason Reitman
Produksi : Fox Searchlight Pictures
Durasi : 92 menit


Seorang gadis remaja hamil di luar nikah tentunya menghadirkan kemarahan di pihak keluarga. Namun, di film garapan Jason Reitman ini hal tersebut tak ditemui. Malah film ini menyodorkan apa yang seharusnya dilakukan oleh keluarga dan penerima ‘anugerah tak diundang tersebut’ dengan tetap tenang ketika menghadapi aib yang tak diinginkan.

Itulah yang dilakukan keluarga McGouff begitu mengetahui putri pertama mereka hamil tanpa direncanakan. Meski awalnya terkejut, toh akhirnya mereka bisa menyelesaikan masalah tersebut sesuai budaya mereka.

Film yang berdurasi sekitar 90 menit ini digarap dengan cukup apik. Adegan yang dipertontonkan mengangkat kehidupan Juno beserta masalah yang sedang dihadapinya. Alunan musik dengan senandung irama khas mampu memberikan nyawa di film ini. Dialog-dialog yang muncul pun begitu kuat. Pemeran utama juga tampil sungguh memukau. Bahkan Ellen Page, si aktor utama, dinominasikan mendapat Oscar dan Golden Globe. Sayang, film Juno hanya mendapatkan satu penghargaan sebagai naskah orisinal terbaik di ajang Piala Oscar yang ditulis oleh Dolby Cody.

Film ini bercerita tentang kehidupan Juno McGouff (Ellen Page) yang mengalami masalah cukup berat bagi remaja putri seusianya. Setelah tiga kali melalukan pemeriksaan dengan alat pendeteksi kehamilan, kehidupan remaja berusia 16 tahun tersebut hancur bersamaan dengan jatuhnya dedaunan saat musim gugur. Dia pun bingung karena hubungannya dengan Paulie Bleeker (Michael Cera) itu. Namun, dia tidak lantas melakukan hal yang mengancam dirinya. Dia tetap tenang menghadapi cobaan yang berat ini.

Keputusan Juno akhirnya mendatangi klinik yang menerima jasa aborsi. Namun, niat mengangkat janin yang bersemayam di rahimnya dia batalkan meski Juno sudah berada di ruang tunggu klinik. Penyebabnya adalah teman sekolah Juno yang ditemuinya secara tidak sengaja sedang berunjuk rasa di depan klinik seorang diri menentang aksi aborsi. Bahkan, teman Juno tersebut mengatakan bahwa janin juga memiliki nyawa. “Dia juga punya kuku,” katanya. Ringkasnya, janin perlu dihargai untuk dapat hidup.

Adalah Leah (Olivia Thrilby), sahabat Juno, yang tetap membantu mengatasi permasalahan Juno. Leah pun menyarankan untuk mencari orang tua yang mau mengadopsi anak Juno. Saran ini diterima Juno. Kemudian, mereka mencari pasangan yang cocok untuk calon jabang bayi Juno melalui iklan di surat kabar.

Akhirnya, didapatilah pasangan berbahagia itu. Mereka adalah Mark Loring (Jason Bateman) dan Vanesa Loring (Jennifer Garner) yang telah menikah selama lima tahun, tetapi belum dikaruniai anak. Mereka dipilih Juno karena berpendidikan tinggi, mempunyai penghasilan yang cukup, berparas ganteng dan cantik, serta saling mencintai. Bagi Juno, setidaknya mereka berasal dari keluarga yang utuh dan mampu membesarkan anaknya kelak.

Selanjutnya, antara keluarga Juno dan keluarga Loring bertemu. Kesepakatan pun dibuat dan akhirnya disetujui kedua belah pihak. Juno akan memberikan buah hatinya begitu lahir dan keluarga Loring bersedia membayar seluruh biaya perawatan dan pengobatan hingga melahirkan.

Ketika musim dingin tiba dan salju mulai menempel di atap rumah dan halaman, perut Juno kian membesar. Juno pun selalu rajin memeriksa kandungannya dengan ditemani Leah dan ibu tirinya. Sementara di keluarga Loring juga sibuk mempersiapkan keperluan tamu kecil mereka. Setidaknya hal ini tercermin dari pemilihan warna cat dinding di suatu ruangan yang dipersiapkan untuk anak adopsi mereka.

Waktu pun bergulir. Salju yang menempel di atap rumah mencair. Musim semi pun datang. Bayi Juno tak lama lagi akan menyapa dunia. Sayang, sebelum bayi itu hadir, keluarga Loring bercerai karena ketidaksiapan Mark menerima kehadiran tamu mungil di rumah mereka. Malapetaka kembali hinggap di pundak Juno. Harapan anaknya akan dibesarkan oleh keluarga harmonis harus dia pendam.

Bagaimana akhir cerita dari film yang diproduksi Fox Searchligt Pictures ini? Saksikan saja di bioskop.

No comments:

Post a Comment