Friday, July 04, 2008

Pengusaha Muda di Tengah Persaingan Bisnis

Judul Buku : Rahasia Jadi Entrepreneur Muda: Kumpulan Kisah Para Pengusaha Muda yang Sukses Berbisnis dari Nol
Penulis : Faif Yusuf
Penerbit : Dar Mizan
Terbit : 2008
Halaman : 232


Data statistik dari Bank Dunia menunjukkan angka kemiskinan di Indonesia mencapai 40%. Itu berarti kurang lebih seratus juta orang belum menikmati kemakmuran. Apalagi saat ini tingkat pengangguran bertambah dari makin banyaknya lulusan perguruan tinggi yang belum diberi kesempatan bekerja. Ini sungguh ironis bagi negara yang kaya akan sumber daya alamnya. Apakah dengan realitas seperti itu Anda akan diam saja, menanti uluran tangan, dan berharap Tuhan akan mengubah nasib Anda?

Untuk pemuda-pemuda dalam buku Rahasia Jadi Entrepreneur Muda: Kumpulan Kisah Para Pengusaha Muda yang Sukses Berbisnis dari Nol, mereka tak mau berdiam diri apalagi menanti uluran tangan. Mereka ingin menaklukkan kerasnya kehidupan dengan sesuatu yang berguna bagi diri mereka maupun orang lain. Berbisnis menjadi senjata mereka untuk mengubah kehidupan.

Secara umum, pengusaha-pengusaha muda dalam buku yang ditulis Faif Yusuf ini menjalankan prinsip ‘memberi’ dan ‘bersama menebar rahmat’ dalam menjalankan aktivitas bisnisnya (hlm 17). Prinsip tersebut juga merupakan falsafah dari komunitas Tangan Di Atas (TDA), sebuah kelompok bisnis yang berperan dalam menumbuhsuburkan iklim berwirausaha dan telah memiliki anggota lebih dari 1.500 orang sejak berdiri tahun 2006.

Pemilihan para pengusaha muda yang dijadikan sumber inspirasi bagi pembaca dipilih secara khusus oleh penulis. Selain karena mereka adalah anggota komunitas Tangan Di Atas yang berhasil dalam berbisnis, juga disebabkan keinginan penulis untuk mendekatkan pembaca dengan mereka. Dengan begitu, pembaca dapat lebih mudah menemukan model pengusaha sukses yang dekat dengan mereka. Itu juga yang menjadi alasan mengapa penulis tidak memilih para pengusaha yang sudah terkenal. (hlm 21)

Dalam buku ini dipaparkan dengan gamblang bagaimana perjuangan para pengusaha muda tersebut dalam membentuk, mendirikan, dan menjalankan usahanya hingga menjadi lebih besar. Di samping itu dijelaskan juga mengenai strategi-strategi yang sederhana, murah, aplikatif, membumi, dan efektif yang diterapkan dalam memajukan bisnis mereka.

Sebagai contoh Ikhwan Sopa, pendiri sekolah komunikasi QA Communication, yang sukses dengan strategi EDAN. EDAN yang kepanjangan dari energy, dignity, anticipation, dan nothing to lose merupakan metode pengembangan diri melalui fenomena komunikasi sebagai modeling template-nya. Dengan metode tersebut, sekolah komunikasi yang didirikan Ikhwan Sopa telah bekerja sama dengan lebih dari 35 event organizer dari seluruh Indonesia.

Sementara itu, Try Atmojo, pengusaha di bidang busana anak muda, menggunakan strategi daya ungkit atau faktor kali untuk meraih pendapatan yang besar. Strategi daya ungkit yang diterapkan meliputi other people’s money, other people’s experience, other people’s time, other people’s idea, information technology, dan media (hlm 95). Strategi daya ungkit itu cukup ampuh bagi perkembangan bisnis Try Atmojo yang kini telah memiliki empat distro dengan nama 21 District dan Zero Label di kawasan Tangerang.

Buku yang terbagi dalam empat bab ini membagi semangat dan optimisme kepada pembaca melalui pilihan hidup yang ditorehkan oleh pengusaha-pengusaha muda tersebut. Dari buku yang disusun dengan bahasa mengalir ini, pembaca dapat dengan mudah memahami strategi dan tips yang diberikan. Sayangnya pembagian bab terkesan dipaksakan sehingga penyajiannya kurang mengena dengan judul bab. Meski begitu, para pengusaha muda itu telah membuktikan bahwa untuk menjadi kaya tidak perlu menunggu hingga tua. Kini giliran Anda untuk memulai berbisnis.

No comments:

Post a Comment