Friday, January 09, 2009

Seven Pounds: Menginspirasi untuk Rela Berkorban

Judul Film : Seven Pounds
Genre : Drama
Pemain : Will Smith, Rosario Dawson, Woody Harrelson, Michael Ealy, Elpidia Carrilo, Stewart Goodman
Sutradara : Gabriele Muccino
Produksi : Columbia Pictures
Durasi : 118 menit
Rating : 4/5


Banyak orang yang berat untuk berkorban. Apalagi sampai merelakan seluruh kekayaan dan anggota tubuhnya diberikan kepada orang yang membutuhkan. Namun, film ini mengajak dan menginspirasi penonton untuk rela berkorban bagi orang lain.

Film ini diawali dengan kehidupan Ben Thompson (Will Smith) yang frustrasi karena hidupnya tak berarti. Tinggal di rumah mewah di pinggir pantai tak membuat hidup Ben menjadi tenang. Justru dia merasa ada tanggung jawab yang mesti cepat diselesaikannya. Pasalnya dia menjadi penyebab tewasnya tujuh orang, termasuk istrinya, dalam sebuah kecelakaan yang berlangsung tujuh detik.

Karena merasa bersalah, Ben berupaya mencari tujuh orang yang bisa ditolong olehnya. Namun, itu butuh waktu dan orang yang tepat. Dengan begitu, tanggung jawabnya terselesaikan. Mengaku-ngaku sebagai petugas pajak dari Internal Revenue Service (IRS) yang dapat mengakses laporan pajak banyak orang, Ben akhirnya menemukan Emily Posa (Rosario Dawson), wanita pembuat undangan pernikahan.

Ben kemudian berupaya mendekati Emily dengan alasan menagih tunggakan pajak. Namun di balik itu, Ben rupanya sedang menyelidiki apakah Emily berhak mendapatkan bantuan darinya. Karena itu, Ben harus menjalin hubungan dengan Emily. Bahkan, Ben rela tidur di rumah sakit karena Emily menderita penyakit jantung bawaan.

Pulang dari rumah sakit, Ben masih terus melakukan penjajakan dengan Emily. Sampai akhirnya keduanya saling jatuh cinta. Sayangnya, nyawa Emily tergantung pada seseorang yang bersedia mendonorkan jantungnya. Ben pun tergugah.

Sementara itu, Ben juga mencari orang lain yang pantas ditolong. Salah satunya Ezra Turner (Woody Harrelson), petugas layanan pelanggan yang buta. Ada juga Connie Tepos (Elpidia Carrillo), wanita yang mengalami kekerasan rumah tangga, dan George Ristuccia (Bill Smitrovich), pelatih hoki es yang memiliki penyakit ginjal.

Merekalah orang-orang yang ditolong Ben. Connie Tepos mendapatkan rumah Ben di pinggir pantai. George mendapatkan ginjal Ben. Ezra memiliki bola mata Ben. Sementara Emily akhirnya mendapatkan jantung Ben.

Di akhir cerita, terungkap jati diri Ben yang sebenarnya. Nama asli Ben adalah Tim. Adapun Ben Thompson adalah nama adik Tim yang sebetulnya bekerja di IRS. Orang-orang lain yang juga pernah mendapatkan organ tubuh Tim juga terkuak. Adik Tim menjadi salah satunya yang ditolong. Dia mendapatkan paru-paru Tim. Selain itu, hati Tim ada di tubuh Holly Apelgren (Judyann Elder).

Menyentuh
Film yang disutradarai Gabriele Muccino ini sungguh menyentuh hati penonton. Bahkan, kisah ini bisa membawa penonton meneteskan air mata. Pengorbanan yang tulus dan besar dari Ben menjadi kekuatan film ini. Ini juga yang menginspirasi penonton untuk mau berkorban demi orang lain.

Sisi penggarapannya pun sungguh memikat. Sang sutradara berhasil memancing penonton untuk terus menyaksikan film ini hingga akhir dengan menyajikan sisi romantisme dan tragedi secara bergantian. Dengan alur flashback, Gabriele Muccino juga mengurai sedikit demi sedikit petunjuk mengenai alasan Ben membantu banyak orang. Ini yang membuat penonton penasaran. Jadinya, perasaan penonton ikut terbawa dan hanyut dalam suasana yang dibangun dalam film ini.

Namun begitu, saat Ben menanyakan persentase keselamatan Emily kepada dokter yang merawatnya, jalan cerita seakan mudah ditebak. Bahwa Ben akan mendonorkan jantung dan matanya kepada Ezra dan Emily. Akan tetapi, saat itulah film ini makin menonjolkan pesan yang ingin disampaikan. Penonton pun kembali diajak untuk lebih melihat besarnya pengorbanan dan amat berartinya pertolongan bagi orang lain.

Suasana yang dibangun di film ini tentu tidak bisa terlepas dari peran Will Smith yang bermain cukup apik. Will yang biasanya bermain di film-film laga maupun komedi cukup piawai memerankan karakter Ben yang depresi, tetapi berhati mulia. Kendati sudah cukup terlihat berusaha keras agar tampak serius, mimik wajah Will yang mengundang senyum seperti di film komedi agak sedikit terlihat di beberapa adegan. Namun terlepas dari itu, upaya Will untuk serius di film ini patut diapresiasi. Apalagi, Seven Pounds merupakan film pertama Will Smith di genre murni drama.

4 comments:

  1. Tak perlu lah aku menonton film ini karena sudah jelas alur ceritanya.
    Hmmm...bicara soal pengorbanan seperti itu kayaknya ngak mungkin ada yah di kehidupan nyata. Mengorbankan hati, ginjal, mata bahkan jantung. Waduh...??!

    ReplyDelete
  2. Anonymous17:40

    tapi, kalau nonton, pasti lebih terasa suasana dan emosional film ini. Kalau soal itu gak bisa hanya sambil baca resensinya doang.Jadi, menurutku lebih baik menonton itu mengasyikkan. hehehe. makasih ya dah kasih komen

    ReplyDelete
  3. Film drama Will Smith yang lain, Pursuit of Happyness tidak kalah bagus seperti film ini. Mereka masing-masing punya sisi yang berbeda. Kalau Seven Pounds lebih universal, ke hubungan manusia antar manusia. Sedangkan Pursuit of Happyness lebih kepada perjuangan seorang manusia di dalam hidup. Both movies are great.

    ReplyDelete
  4. Anonymous14:19

    wah film itu belum nonton ane bang. ntar deh dicari film itu.

    ReplyDelete