Genre : Drama
Pemain : Will Smith, Rosario Dawson, Woody Harrelson, Michael Ealy, Elpidia Carrilo, Stewart Goodman
Sutradara : Gabriele Muccino
Produksi : Columbia Pictures
Durasi : 118 menit
Rating : 4/5
Banyak orang yang berat untuk berkorban. Apalagi sampai merelakan seluruh kekayaan dan anggota tubuhnya diberikan kepada orang yang membutuhkan. Namun, film ini mengajak dan menginspirasi penonton untuk rela berkorban bagi orang lain.
Film ini diawali dengan kehidupan Ben Thompson (Will Smith) yang frustrasi karena hidupnya tak berarti. Tinggal di rumah mewah di pinggir pantai tak membuat hidup Ben menjadi tenang. Justru dia merasa ada tanggung jawab yang mesti cepat diselesaikannya. Pasalnya dia menjadi penyebab tewasnya tujuh orang, termasuk istrinya, dalam sebuah kecelakaan yang berlangsung tujuh detik.

Ben kemudian berupaya mendekati Emily dengan alasan menagih tunggakan pajak. Namun di balik itu, Ben rupanya sedang menyelidiki apakah Emily berhak mendapatkan bantuan darinya. Karena itu, Ben harus menjalin hubungan dengan Emily. Bahkan, Ben rela tidur di rumah sakit karena Emily menderita penyakit jantung bawaan.

Sementara itu, Ben juga mencari orang lain yang pantas ditolong. Salah satunya Ezra Turner (Woody Harrelson), petugas layanan pelanggan yang buta. Ada juga Connie Tepos (Elpidia Carrillo), wanita yang mengalami kekerasan rumah tangga, dan George Ristuccia (Bill Smitrovich), pelatih hoki es yang memiliki penyakit ginjal.

Di akhir cerita, terungkap jati diri Ben yang sebenarnya. Nama asli Ben adalah Tim. Adapun Ben Thompson adalah nama adik Tim yang sebetulnya bekerja di IRS. Orang-orang lain yang juga pernah mendapatkan organ tubuh Tim juga terkuak. Adik Tim menjadi salah satunya yang ditolong. Dia mendapatkan paru-paru Tim. Selain itu, hati Tim ada di tubuh Holly Apelgren (Judyann Elder).

Film yang disutradarai Gabriele Muccino ini sungguh menyentuh hati penonton. Bahkan, kisah ini bisa membawa penonton meneteskan air mata. Pengorbanan yang tulus dan besar dari Ben menjadi kekuatan film ini. Ini juga yang menginspirasi penonton untuk mau berkorban demi orang lain.

Namun begitu, saat Ben menanyakan persentase keselamatan Emily kepada dokter yang merawatnya, jalan cerita seakan mudah ditebak. Bahwa Ben akan mendonorkan jantung dan matanya kepada Ezra dan Emily. Akan tetapi, saat itulah film ini makin menonjolkan pesan yang ingin disampaikan. Penonton pun kembali diajak untuk lebih melihat besarnya pengorbanan dan amat berartinya pertolongan bagi orang lain.

Tak perlu lah aku menonton film ini karena sudah jelas alur ceritanya.
ReplyDeleteHmmm...bicara soal pengorbanan seperti itu kayaknya ngak mungkin ada yah di kehidupan nyata. Mengorbankan hati, ginjal, mata bahkan jantung. Waduh...??!
tapi, kalau nonton, pasti lebih terasa suasana dan emosional film ini. Kalau soal itu gak bisa hanya sambil baca resensinya doang.Jadi, menurutku lebih baik menonton itu mengasyikkan. hehehe. makasih ya dah kasih komen
ReplyDeleteFilm drama Will Smith yang lain, Pursuit of Happyness tidak kalah bagus seperti film ini. Mereka masing-masing punya sisi yang berbeda. Kalau Seven Pounds lebih universal, ke hubungan manusia antar manusia. Sedangkan Pursuit of Happyness lebih kepada perjuangan seorang manusia di dalam hidup. Both movies are great.
ReplyDeletewah film itu belum nonton ane bang. ntar deh dicari film itu.
ReplyDelete