Tuesday, February 17, 2009

Inspektur Konyol Jadi Penyelamat Berlian (Lagi)

Judul Film : The Pink Panther 2
Genre : Komedi
Pemain : Steve Martin, Jean Rino, Alfred Molina, Emily Mortimer, Aishwarya Ray Bachan, Andy Garcia, Lilu Tomlin,
Sutradara : Harald Zwart
Produksi : Columbia Pictures
Durasi : 92 menit
Rating : 3/5

Mungkin aneh melihat polisi yang tak becus, gegabah, dan ceroboh berhasil membongkar skandal pencurian barang-barang bersejarah di Inggris, Italia, Jepang, dan Perancis. Namun, itulah yang terjadi dalam film komedi The Pink Panther 2.

Adalah Kepala Inspektur Polisi Dreyfus (John Clesse) yang memerintahkan Inspektur Jacques Clouseau (Steve Martin) untuk membongkar pencurian tersebut. Clouseau dipilih karena dia pernah menjadi penyelamat berlian Pink Panther dalam film Pink Panther (2006). Jadi, film ini memang sekuel film Pink Panther.



Dalam memecahkan kasus di film ini, Clouseau dibantu tim khusus. Tim tersebut diisi orang-orang dari Inggris, Italia, dan Jepang. Anggota tim itu di antaranya Inspektur Pepperidge (Alfred Molina) asal Inggris, seorang pebisnis kaya raya asal Italia bernama Vincenzo (Andy Garcia), pakar elektronik asal Jepang bernama Kenji Mazuto (Yuki Matsuzaki), dan seorang kriminolog wanita asal India, Sonia (Aishwarya Rai).

Minus Sonia, anggota tim ini ditunjuk oleh negaranya masing-masing karena kehilangan barang-barang bersejarah. Clouseau juga masih dibantu oleh Ponton (Jean Reno), kawannya di film sebelumnya.



Untuk memecahkan kasus ini, tim tersebut hanya mendapat petunjuk kartu nama The Tornado. Tim itu menduga The Tornado yang mencuri artefak-artefak bersejarah tersebut. Kelompok penyelidik ini juga menduga bahwa artefak-artefak tersebut akan dijual. Dan, pebisnis yang kerap melakukan perdagangan barang-barang kuno adalah Avellenada (Jeremy Irons).

Tim penyelidik pun mengunjungi kediaman Avellenada di Italia. Mereka menginterogasinya. Tapi nihil. Kemudian, tanpa diduga cincin pemuka agama Paus juga dicuri. Selain itu, berlian Pink Panther yang ada di Perancis ikut-ikutan lenyap diambil The Tornado. Tim penyelidik kecolongan. Media massa yang menyoroti kasus ini mulai menganggap remeh tim tersebut. Apalagi, terhadap Inspektur Clouseau yang notabene pernah menyelamatkan Pink Panther.



Namun begitu, akhirnya tim penyelidik berhasil menangkap The Tornado. Barang-barang bersejarah yang dicuri pun kembali. Tapi Pink Panther belum ditemukan. Lagi-lagi, Clouseau dianggap tak becus mengemban tugas. Apalagi, kelakukannya justru menambah buruk keadaan. Akhirnya, dia dikeluarkan dari tim.

Untuk film bergenre komedi, tontonan ini bisa dibilang lebih berhasil mengundang tawa penonton dibandingkan film Get Smart (2008). Di film yang ceritanya juga ditulis oleh Steve Martin dan dibantu Scott Neustadter dan Michael H Weber ini banyak memberikan adegan-adegan konyol yang ditimbulkan dari kecerobohan Clouseau. Hal ini jelas berbeda dengan film intelijen dengan bintang Steve Carell yang kekonyolannya kurang dieksplor. Jadinya, suasana yang ceria dan kocak lebih terasa dibanding film Get Smart.



Meskipun tidak ada yang terlalu istimewa di film arahan Harald Zwart ini, film ini justru menyelipkan sisi romantis antara Clouseau dan Nicole (Emily Mortimer), seorang sekretaris kepolisian. Namun, sisi romantis tersebut tetap berada dalam tataran komedi. Adegan tersebut terlihat ketika Clouseau dan Nicole memadu kasih di depan restoran yang terbakar karena ulah konyol Clouseau.

Adegan konyol yang dibuat Clouseau juga tampak saat melakukan rekonstruksi kejadian hilangnya cincin Paus. Dengan baju kebesaran Paus, Clouseau yang bolak balik berdiri di balkon akhirnya malah terjatuh. Adegan ini setidaknya agak merendahkan Paus.



Sementara itu, kehadiran tokoh Sonia secara tiba-tiba agak menyiratkan adanya keanehan yang nantinya akan terjadi. Betul saja, di akhir film, Sonia justru menjadi aktor utama dari rentetan hilangnya barang-barang bersejarah di empat negara itu.

Namun, terlepas dari lazimnya tontonan bergenre komedi, film dengan bintang Steve Martin ini mampu memancing tawa penonton. Di samping itu, tentu saja film ini menghibur. Jadi, bersiaplah untuk terpingkal-pingkal.

No comments:

Post a Comment