Thursday, September 18, 2008

Perjuangan Mencari Kebebasan di Tengah Perang Vietnam

Judul Film : Rescue Dawn
Genre : Drama/Aksi
Pemain : Christian Bale, Steve Zahn, Jeremy Davies, Marshal Bell
Sutradara : Werner Herzog
Produksi : MGM
Durasi : 126 menit


Kebebasan merupakan hak manusia sekalipun ia seorang tawanan. Kebebasan juga merupakan suatu hal yang mahal di masa peperangan. Untuk mendapatkannya, nyawa menjadi taruhan terbesar.

Inilah yang dialami Dieter Dengler (Christian Bale), pilot Amerika Serikat yang ditugaskan menghalau jalur pasokan makanan ke Vietnam Utara yang melewati Laos. Namun sayang, misi tersebut tak dapat diselesaikan karena pesawat Dieter tertembak lalu terjatuh di tengah persawahan. Beruntung, dia masih hidup.

Akan tetapi, dia kemudian tertangkap gerilyawan Vietkong dan disiksa karena tidak mau menandatangani pengakuan bahwa Amerika Serikat sebagai penyebab terjadinya Perang Vietnam. Dieter tak mau mengkhianati negaranya. Dia pun lalu disekap di sebuah kamp di tengah hutan Laos.

Dalam sekapan tersebut, Dieter bertemu Duane (Steve Zahn), Eugene (Jeremy Davies) yang sama-sama berasal dari Amerika, dan beberapa tawanan lain. Mereka dimasukkan dalam satu gubuk. Ketika malam, kaki dipasung dan tangan diborgol satu sama lain agar tidak bisa melarikan diri. Para tawanan tersebut rupanya juga menolak menandatangani sebuah pengakuan.

Dieter ingin bebas dan merancang taktik agar bisa keluar dari sekapan tersebut. Rencana tersebut ditentang Eugene. Namun, tawanan lain justru malah mendukung niat Dieter. Mereka pun mulai menjalankan rencana, mulai dari mengumpulkan nasi, membuat kunci pembuka borgol, membobol dinding kayu, bahkan rela makan cacing.

Waktu untuk kabur ditentukan, yaitu tanggal 4 Juli. Namun, rencana itu berubah dan berganti menjadi saat musim hujan. Waktu ini dipilih untuk mengurangi kesulitan pasokan minuman ketika berada di hutan.

Akhirnya rencana itu berjalan setelah mereka mendengar bahwa para penjaga berencana membunuh tawanan karena kekuarangan pasokan makanan. Namun, mereka lebih dulu membunuh para penjaga yang lengah ketika jam makan. Selepas bebas, mereka memilih jalan masing-masing. Dieter pun pergi bersama Duane menuju Thailand dengan menerobos kekejaman hutan Laos.

Film yang diangkat dari kisah nyata ini menggambarkan bagaimana mahalnya sebuah kebebasan di zaman Perang Vietnam. Kebebasan tersebut haruslah dipertaruhkan dengan nyawa. Bukan hanya musuh bersenjata yang bisa merenggut kebebasan, tapi juga kejamnya alam.

Buktinya, ketika Dieter dan Duane lepas dari sekapan, mereka masih harus bertarung dengan alam. Diguyur hujan lebat hingga terkena longsor dan harus mengarungi sungai menjadi hambatan dan tantangan dalam menuju sebuah kebebasan. Untuk bertahan hidup, mereka saling berbagi nasi aking yang telah dikumpulkan. Memakannya pun hanya dibasahi dengan air hujan.

Namun, di balik itu ada hambatan lain. Kebencian penduduk Vietnam terhadap orang Amerika juga harus dihadapi Dieter dan Duane. Mau tidak mau mereka harus menghindari penduduk. Duane pun menjadi korban kebencian para penduduk tersebut.

Dieter yang berdarah Jerman-Amerika juga harus melawan mentalnya untuk bertahan hidup. Tak hanya Dieter, Duane pun harus bertindak sama. Sayang, Duane tak kuat sehingga ingatannya hilang. Perasaan putus asa karena tak juga ditolong kesatuannya sempat membuat Dieter putus asa. Perasaan tersebut hampir membuat ingatannya hilang.

Sepanjang film, perjuangan seorang pilot US Navy meraih kebebasan digambarkan begitu berat. Suasana yang dibangun pun dibuat suram dan sepi untuk menggambarkan beratnya beban yang dihadapi Dieter. Bahkan, di film ini tak ada desingan peluru yang membabi buta dan musik heroik layaknya film perang ala Hollywood.

No comments:

Post a Comment