Thursday, September 18, 2008

Ketika Model Majalah Dewasa Jadi Ibu Asrama

Judul Film : The House Bunny
Genre : Drama komedi
Pemain : Anna Faris, Colin Hanks, Emma Stone, Kat Dennings, Katharine
McPhee, Rumer Willis, Kiely Williams, Dana Goodman
Sutradara : Fred Wolf
Produksi : Universal Pictures
Durasi : 97 menit


Kehidupan beberapa mahasiswi yang tinggal di sebuah asrama berubah drastis begitu diasuh seorang model majalah pria dewasa. Mereka kini lebih berani melihat hidup dan mampu bersosialisasi dengan sejumlah pemuda. Bahkan, mereka berhasil menemukan jati dirinya.

Adalah Shelley (Anna Faris) yang mengubah kepribadian para mahasiswi tersebut. Di awal film, Shelley yang tinggal bak putri di house bunny—tempat menampung para model majalah pria dewasa—harus keluar dari rumah tersebut bertepatan ketika dia berulang tahun. Shelley kemudian berupaya mencari tempat tinggal baru yang dipenuhi wanita, mirip ketika dia tinggal di house bunny.

Sampai suatu ketika dia berkunjung ke asrama putri Phi Liota Mu yang terkenal berkelas dan mewah. Sayang dia ditolak karena bukan sebagai mahasiswi. Apalagi tampilan Shelley yang terlalu seksi. Namun, setelah diberi tahu bahwa di asrama putri Zeta membutuhkan ibu asrama, dia pun melamar pekerjaan tersebut.

Asrama putri Zeta yang terlihat biasa dan sederhana rupanya bermasalah. Asrama Zeta terancam ditutup jika tak ada mahasiswi lain yang berminat tinggal di situ. Tak ada mahasiswi berarti tak ada dana untuk Asrama Zeta.

Shelley yang mengetahui permasalahan tersebut bertekad membantu Natalie (Emma Stone), Mona (Kat Dennings), Harmony (Katharine McPhee), Joanne (Rumer Willis), Lily (Kiely Williams), dan Carrie Mae (Dana Goodman) untuk mempertahankan tempat tinggal mereka dari ancaman dibekukan. Akhirnya, Shelley diterima menjadi pengasuh asrama Zeta.

Berbagai upaya dilakukan Shelley agar Asrama Zeta diminati. Upaya itu antara lain mengubah penampilan penghuni Zeta, dari tak mengenal merias wajah dan terlihat tak menarik menjadi lebih modis dan tampak seksi. Usaha lainnya yaitu mengadakan pesta agar banyak mahasiswi tertarik tinggal di Zeta.

Upaya ini mendapat perlawanan dari penghuni Asrama Phi Liota Mu. Asrama Zeta dan Phi Liota Mu pun bersaing memburu calon penghuni baru.

The House Bunny memiliki alur cerita yang sederhana. Tema yang diangkatnya pun dikemas dengan sangat ringan sehingga mudah diterima penonton. Sayangnya, faktor logika terkadang menjadi hal yang kurang diperhatikan dalam film arahan Fred Wolf ini. Contohnya pesta yang diadakan para penghuni Asrama Zeta sangat meriah padahal mereka sedang kesulitan keuangan. Selain itu, penghuni Asrama Zeta juga sering berganti-ganti pakaian dan selalu tampil dengan riasan yang tergolong menor.

Meskipun begitu, karakter Shelley yang cantik dan seksi cukup memikat mata penonton. Bahkan, keseksian Shelley mampu membuat detak jantung seorang kakek yang tinggal di panti jompo berdenyut kencang.

Dalam film ini, karakter Shelley yang terlihat seksi tapi agak bodoh juga menjadi pengundang senyum penonton. Hal ini tampak ketika Shelley berkencan dengan Oliver, relawan di panti jompo yang pintar. Oliver rupanya tak tertarik dengan kecantikan dan keseksian Shelley. Itu membuat Shelley salah tingkah.

Karakter Shelley pula yang membuat kepribadian para penghuni Asrama Zeta berubah. Setelah Shelley kembali ke house bunny karena akan dinobatkan sebagai ‘Miss November’ untuk majalah pria dewasa, para penghuni Zeta mulai menemukan jati dirinya.

Bahkan mereka menganggap bahwa kecantikan ataupun penampilan bukanlah hal penting. Di balik itu, mengisi otak dengan berbagai ilmu pengetahuan agar menambah wawasan jauh lebih penting daripada kecantikan ataupun keseksian yang selama ini diajarkan Shelley. Hal ini justru menjadi pemikat calon penghuni baru Asrama Zeta.

No comments:

Post a Comment