Friday, October 10, 2008

Ketika Teknologi Memata-matai Tindakan Manusia

Judul Film : Eagle Eye
Genre : Aksi/Petualangan
Pemain : Shia Lebouf, Michele Monaghan, Rosario Dawson, Billy Bob Thornton
Sutradara : DJ Caruso
Produksi : DreamWorks Pictures
Durasi : 118 menit


Sistem keamanan Amerika Serikat dikenal terbaik. Teknologi keamanan yang dimilikinya cukup mumpuni. Namun, karena hebatnya, teknologi tersebut menjadi musuh dalam selimut. Presiden Amerika Serikat dan warganya terancam, termasuk Jerry Shaw (Shia Lebouf).

Kehidupan Jerry Shaw terancam setelah saudara kembarnya, Ethan Shaw, meninggal. Tanpa diketahui, apartemen Jerry dipenuhi kiriman senjata dan bahan peledak. Kemudian, ia mendapat telepon misterius yang memintanya untuk segera pergi karena polisi sudah mengepung apartemennya. Jerry menolak pergi lalu tertangkap. Tetapi, ia berhasil kabur.

Sementara itu di tempat terpisah, Rachel Holloman (Michele Monaghan) juga mendapatkan telepon misterius setelah mengantarkan anaknya ke stasiun untuk mengikuti pertunjukan musik. Rachel diminta mengendarai mobil dengan ancaman keselamatan nyawa anaknya.

Tak berapa lama, Jerry, yang dalam pengejaran polisi, mendatangi mobil Rachel. Akhirnya mereka yang tak saling kenal itu dikejar-kejar polisi. Dibantu penelepon misterius melalui pemanipulasian teknologi berupa pemberian petunjuk lewat telepon dan papan reklame, mereka akhirnya lolos dari kejaran.

Namun, petualangan mereka belum berakhir. Justru bertambah gawat karena mereka dianggap sebagai teroris yang mengancam keamanan Amerika Serikat. Karena itu, detektif FBI Thomas Morgan (Billy Bob Thornton) dan Sekretaris Pertahanan Angkatan Udara AS Zoe Perez (Rosario Dawson) bahu-membahu untuk menangkap Jerry dan Rachel.

Di samping harus menghindari kejaran para agen tersebut, Jerry dan Rachel juga mesti menjalankan setiap perintah dari penelepon gelap. Bahkan, setiap tindakan mereka terpantau melalui telepon genggam, kamera CCTV, satelit, dan berbagai peralatan yang terhubung secara online.

Rupanya, penelepon gelap tersebut adalah teknologi milik Amerika yang diprogram untuk memata-matai tindakan seseorang, khususnya yang diduga sebagai teroris. Namun, teknologi bernama Aria ini telah menyalahi prosedur. Jerry dan Rachel menjadi korban dari teknologi ini.
Jerry, yang memiliki struktur wajah dan suara yang mirip kembarannya, hanya digunakan Aria untuk mengaktifkan sebuah program. Program bernama program mati itu dibuat untuk menjalankan misi membunuh presiden Amerika Serikat beserta jajarannya.

Lebih dari itu, program itu juga dapat menghancurkan Amerika melalui bom berbentuk kristal yang telah tersebar. Nyawa ribuan warga Amerika terancam. Bom akan meledak jika terompet yang dimainkan anak Rachel menghasilkan nada tertentu.

Meski begitu, teknologi memata-matai yang dimiliki Amerika Serikat dalam film ini cukup mumpuni. Teknologi ini dapat memonitor segala tindakan seseorang. Bahkan, dapat mengendalikan pusat informasi, seperti telepon, listrik, kereta api, lampu lalu lintas, dan sebagainya. Manusia pun bisa dikendalikan dengan menyerang sisi psikologis.

Film yang berasal dari gagasan Steven Spielberg ini dipenuhi adegan menegangkan yang memancing adrenalin. Aksi kejar-kejaran, tabrakan, dan ledakan memenuhi film berdurasi 118 menit ini. Pengambilan gambar pun terasa hidup karena diambil dari jarak dekat. Seolah-olah penonton ikut hanyut dalam aksi tersebut.

Meski demikian, cerita yang ditulis John Gleen, Travis Adam Wright, Hillary Seitz, dan Dan McDermott ini kurang gereget di akhir film. Jerry, yang tertembak ketika mencoba menyelamat presiden dengan menembakkan tembakan ke udara, justru selamat. Padahal, dia bisa saja mati tertembak karena melakukan aksi yang membahayakan seorang presiden. Namun begitu, film ini cukup menarik untuk ditonton.

No comments:

Post a Comment