Friday, October 31, 2008

Emas, Investasi yang Nilainya Tak Pernah Turun

Harga emas di masa mendatang bisa jadi lebih tinggi dari harga saat ini. Ini tentu menjadi investasi yang menguntungkan di tengah terguncangnya kondisi ekonomi global. Bahkan, sebuah analisis yang dipublikasikan tahun 2003 menyebutkan bahwa harga emas pada tahun 2013–1015 bisa mencapai US$ 8.000 per troy ounce. Sungguh fantastis, bukan?

Untuk gambaran, harga emas 24 karat pada akhir 2007 sekitar Rp 230.000 per gram. Namun kini, harga emas sudah mencapai Rp 270.000 per gram. Adapun harga emas 22 karat telah bernilai Rp 240.000. Ini menandakan bahwa harga emas cenderung akan terus meningkat dari tahun ke tahun.

Di Indonesia, emas telah menjadi salah satu instrumen investasi favorit. Maklum, cara mendapatkannya sungguh mudah. Investor tinggal membeli emas saat harganya murah dan menjualnya ketika harganya tinggi.

Ada beberapa pilihan bentuk investasi emas yang bisa dimanfaatkan investor. Cara yang sederhana adalah membeli dan menyimpan perhiasan emas. Perhiasan ini bisa berupa kalung, cincin, anting, dan sebagainya. Jika membutuhkan dana, perhiasan emas ini bisa dengan mudah dijual ke toko emas.

Meskipun begitu, berinvestasi pada emas batangan jauh lebih menguntungkan dibandingkan emas perhiasan. Sebab, jika akan menjual emas perhiasan, ongkos pembuatannya tidak lagi masuk hitungan. Padahala, ongkos pembuatan itu bisa mencapai sekitar 20% dari harga suatu perhiasan. Akibatnya harga emas perhiasan akan lebih rendah dibandingkan emas batangan.

Dinar Emas
Belakangan, ada pula orang yang berinvestasi dalam bentuk dinar emas. Dinar emas ini berbentuk koin emas 22 karat dengan berat 4,25 gram. Jadi, investor yang ingin menyimpan dinar emas harus membelinya dalam bentuk koin.

Pada prinsipnya, investasi dinar emas sama dengan emas batangan. Baik dinar emas maupun emas batangan memiliki nilai intrinsik yang tetap. Bahkan, nilai tersebut akan cenderung meningkat seiring berjalannya waktu. Selain itu, layaknya emas batangan, dinar emas juga tahan terhadap gejolak ekonomi maupun inflasi.

Sebagai perbandingan, pada Oktober 2007 lalu, harga koin dinar Rp 900.000. Lalu, nilai koin dinar perlahan-lahan naik dan sempat mencapai puncaknya di level Rp 1,3 juta. Namun, pada Oktober 2008, harganya turun menjadi Rp 1.120.000 sampai Rp 1.150.000.

Namun begitu, dinar emas jauh lebih mudah untuk dijual. Andaikan ingin menjual 5 dinar emas dari 100 dinar emas yang dimiliki, kita hanya jual sebanyak yang ingin dijual. Sisanya bisa disimpan kembali. Ini berbeda dengan emas.

Apabila mempunyai 50 gram emas batangan, tentu sulit untuk menjual 5 gram saja. Inilah keuntungan berinvestasi dengan dinar emas. Akan tetapi, investasi dengan dinar emas belum dilirik banyak orang karena masih dianggap hanya untuk golongan tertentu saja, khususnya umat muslim. Jadi, silakan berinvestasi.

No comments:

Post a Comment