Friday, November 28, 2008

Romantisme Kisah Cinta Manusia dan Vampir

Judul Film : Twilight
Genre : Drama fantasi romantis
Pemain : Kristen Stewart, Robert Pattinson, Billy Burke, Peter Facinelli, Elizabeth Reaser
Sutradara : Catherine Hardwicke
Produksi : Summit Entertainment
Durasi : 120 menit


Siapa saja bisa jatuh cinta. Cinta juga bisa hadir untuk siapa saja. Sebab, cinta itu memang indah, namun terkadang membutakan.

Secara diam-diam cinta ini muncul di hati Isabella Swan (Kristen Stewart), gadis yang baru saja pindah ke kota kecil bernama Forks. Cinta Bella hadir untuk pemuda tampan berwajah pucat yang memiliki sorot mata tajam dan alis tebal. Pria itu bernama Edward Cullen (Robert Pattinson). Namun, dia bukanlah pria biasa yang hidup seperti manusia normal. Dia adalah makhluk penghisap darah atau vampir.


Rasa cinta yang dialami Bella berawal dari pandangan mata di sekolah. Bella yang baru pindah tentu ingin mencari teman. Namun, dia terpikat oleh kemisteriusan Edward yang selalu berkumpul dengan keluarganya. Di sekolah juga seperti itu. Para siswa menganggap Edward dan keluarganya sebagai keluarga yang aneh. Karena itu, banyak siswa yang tidak menyukai mereka.

Justru Bella menganggap Edward sebagai pemuda dingin yang banyak masalah. Karena itu, dia ingin membantu Edward. Apalagi, ketika sehari setelah mereka bertemu, Edward tidak masuk kelas. Lambat laun akhirnya mereka mulai dapat berkomunikasi dan makin akrab.

Edward juga sering memperhatikan Bella ketika tidur. Itu dilakukannya karena dia juga tertarik dengan Bella. Bahkan, Edward menolong Bella ketika ada mobil yang akan menabraknya. Edward menahan mobil itu dengan satu tangan.


Dari situ, Bella mulai curiga dengan Edward. Ada sesuatu di diri Edward. Bella lalu mencari tahu siapa sebenarnya Edward berdasarkan petunjuk yang didapat. Hingga akhirnya, Bella mengetahui jati diri Edward yang seorang vampir. Bella bisa menerima itu. Apalagi keluarga besar Edward yang hanya menghisap darah binatang juga bisa menerima kehadiran Bella.

Sementara itu, ada vampir lain yang juga hadir di kota Forks. Mereka mencari penduduk kota yang sendirian untuk dihisap darahnya. Sampai suatu ketika, vampir ini mengincar Bella. Tentu Edward, kekasih Bella, tak tinggal diam. Sebab, Bella adalah wanita yang telah ia tunggu-tunggu selama 90 tahun.


Twilight merupakan film yang diangkat dari novel karya Stephenie Meyer berjudul sama. Dalam film ini, vampir tidak lagi menjadi makhluk yang menyeramkan dan selalu mengincar darah manusia. Darah manusia yang menjadi makanan favorit diganti dengan darah binatang.

Vampir di film ini seakan dibuat lebih manusiawi. Makanya, tampilannya pun dibuat lebih sopan, rapi, dan eksklusif. Tak ada gigi taring yang terlihat. Mereka bahkan bisa memiliki rumah besar dan mobil mewah. Jadi, kehidupannya seperti manusia pada umumnya.


Bedanya, mereka tidak dapat mati. Buktinya, di rumah keluarga Edward terkumpul banyak topi wisuda SMA dari beberapa tahun. Romantisme pacaran ala vampir pun berbeda. Antara Bella dan Edward tidak berpacaran dengan menonton film di bioskop, tetapi lebih banyak menghabiskan waktu di atas pohon sambil melihat pemandangan yang indah.

Meskipun begitu, sifat asli dan keinginan untuk menghisap darah manusia terkadang muncul. Tetapi, bagi keluarga Edward, hal itu harus mereka tahan karena mereka sedang ‘diet’ menghisap darah. Ini menjadi cobaan Edward ketika hubungannya dengan Bella makin akrab.

Sayangnya, alur film yang berdurasi hampir dua jam ini terkesan bertele-tele, khususnya ketika di tengah film. Ada beberapa adegan yang seharusnya tidak dibuat panjang-panjang. Mungkin ini dibuat agar sama dengan versi bukunya.

Di samping itu, alur film juga terkesan datar. Konflik baru muncul ketika ada vampir lain yang mengincar Bella. Namun, ketegangan dari adegan itu kurang terlihat. Akibatnya, jalan cerita menjadi biasa saja. Meski demikian, film ini memberikan gambaran vampir yang berbeda.

7 comments:

  1. Film Twilight sih lumayan koq, kalau dibanding sama kebanyakan film horor remaja lain kayak Prom Night dan kambrat2nya. Tapi kalau dibanding sama Interview-nya Brat Pitt masih kalah jauh, Twilight terlalu ngepop sih.
    Mending cobain nonton film vampire dgn tema sama produksi swedia yg judulnya “Let the Right One In”. Dijamin lebih memuaskan.

    ReplyDelete
  2. Anonymous16:45

    wah, yang bener nih mas. saya malah belum lihat film dari swedia itu. sebetulnya saya tidak terlalu suka film2 vampir. apalagi dari china gitu. tapi untuk yang barat, saya lumayan suka. tapi belum banyak nonton film seprti itu.

    ReplyDelete
  3. Coba kunjungi blog review film saya di
    http://yusahrizal.wordpress.com/
    disitu saya meresensi film swedia tsb.
    Ngomong2 tolong kasih rating dong tiap resensinya. Paling nggak, pengen tau nilai tiap film secara pribadi.

    ReplyDelete
  4. Anonymous12:59

    oke mas. nanti saya kunjungi blog mas. terima kasih juga buat sarannya. mulai tulisan selanjutnya saya kasih rating deh.

    ReplyDelete
  5. Anonymous22:13

    love him! Love Edward Cullen ;)

    ReplyDelete
  6. Anonymous10:06

    Gw ngomentarin bagian terakhir yg ketegangan kurang, film ini kan cuma drama ABG yg terakhirnya pengen dipaksa eksyen. Btw komen dah mulai banyak Ko :D Rajin blogwalking juga ni

    ReplyDelete
  7. Anonymous13:47

    Si bulet, met datang ya. makasih dah kasih komen di blog ini.


    oke can. makasih.

    ReplyDelete