Genre : Petualangan
Pemain : Brendan Fraser, Josh Hutcherson, Anita Breim, Seth Meyers
Sutradara : Eric Brevig
Produksi : New Line Cinema dan Walden Media
Durasi : 93 menit
Seorang ilmuwan bernama Profesor Max Anderson menghilang secara misterius pada tahun 1997. Tak ada bukti yang memberikan petunjuk hilangnya ilmuwan tersebut.
Sementara itu, setelah sepuluh tahun berlalu, Trevor Anderson (Brendan Fraser), saudara kandung Max yang sama-sama berprofesi sebagai ahli vulkanologi, menemukan novel Journey to the Center Earth di sebuah kotak yang dibawa Sean (Josh Hutcherson), anak lelaki Max. Dari novel tersebut, Trevor menemukan petunjuk untuk menemukan saudaranya yang hilang.

Awalnya, mereka mendaki gunung untuk menemukan sensor seismik yang memberikan petunjuk terakhir keberadaan Max. Namun, ketika Trevor berupaya mencabut sensor tersebut untuk mengambil data yang tersimpan, cuaca berubah secara drastis. Sambaran petir pun datang bertubi-tubi. Sebab, sensor seismik tersebut justru menarik petir ke bumi.

Tak mungkin membongkar tumpukan batu dari mulut goa, mereka memutuskan mencari jalan lain dengan menelusuri goa. Mereka menemukan sebuah tambang yang sudah lama ditinggalkan. Berdasarkan keterangan yang diperoleh Hannah, tambang tersebut sudah tidak dioperasikan karena mengalami bencana. Sebanyak 81 penambangnya tewas dan hanya seorang yang selamat.

Berbeda dengan film petualangan lainnya, sutradara Eric Brevig menyajikan sesuatu yang khas pada film ini. Ciri khas tersebut menonjol pada tampilan film yang diberikan Eric. Film ini dapat ditonton secara tiga dimensi (3D). Hasilnya tentu memberikan tampilan yang lebih tajam dan tampak nyata di hadapan penonton. Dengan begitu, penonton dapat merasa ikut berpetualang ke dasar bumi bersama Trevor, Sean, dan Hannah.

Untuk menonton film yang diangkat dari novel fantasi klasik berjudul Journey to the Center Earth karya Jules Verne di tahun 1864 ini penonton tak perlu mengernyitkan dahi terlalu dalam. Bahkan, akal sehat dan logika sepertinya harus dikesampingkan. Misalnya, adanya dinosaurus di dalam perut bumi. Penonton tak perlu pusing memikirkan apakah itu benar atau tidak.

Mantebfh, ripiu film melulu. Rajin nonton apa beli DVD baj... ups
ReplyDeletebeli DVD sekaligus nonton film gratis karena dapat jatah dari 21. hehehehe
ReplyDeleteiya sih. gak rumit. aku kebetulan udah liat versi yang agak serius dalam serial TV produksi Hallmark (ada di blogku linknya) dan berharap film ini juga sebagus itu.
ReplyDeleteagak kecewa, tapi karena pake 3D, ya lumayan lah.
sama bro oni. agak kecewa karena ceritanya datar aja. untungnya lihat 3D jadi lebih seru gambarannya
ReplyDelete