Tuesday, November 18, 2008

Membangun Komunikasi dan Interaksi Positif

Judul Buku : Bagaimana Memulai Percakapan dan Menjalin Persahabatan
Penulis : Don Gabor
Penerbit : Ufuk Press
Terbit : November 2008
Halaman : xii + 260


Komunikasi menjadi sarana penting untuk menjalin hubungan dengan orang lain. Entah itu rekan bisnis, teman kerja, keluarga, ataupun orang yang berseberangan dengan pemikiran kita. Karena hal itu, komunikasi membawa manusia dapat berinteraksi dengan siapa saja, kapan saja, dan di mana saja.

Namun demikian, tidak semua manusia dapat berkomunikasi dengan siapa saja, kapan saja, dan di mana saja. Di sinilah uniknya. Manusia sebagai makhluk individu yang sekaligus sebagai makhluk sosial.

Ada beberapa hambatan dan keengganan dalam diri yang membuat manusia sulit untuk memulai komunikasi dan berinteraksi. Akibatnya, manusia seperti terkungkung dalam kesendirian. Padahal sebetulnya manusia merupakan makhluk unik yang tidak dapat hidup dengan orang lain. Karena itulah buku ini hadir untuk mendobrak kebuntuan saat mengawali berkomunikasi dengan orang lain.

Masalah utama yang sering dialami seseorang untuk memulai percakapan adalah kekurangpercayaan diri. Inilah yang menyebabkan kecemasan dan rasa takut menghantui saat memutuskan memulai percakapan dengan orang lain.

Menurut Don Gabor, perlu memberikan kesan menarik sebelum memulai percakapan. Bahasa tubuh merupakan faktor pertama yang mesti diperhatikan. Sebab, bahasa tubuh mengomunikasikan perasaan dan sikap kita sebelum memperlihatkan tingkat penerimaan terhadap orang lain (hlm 4). Apabila bahasa tubuh telah menunjukkan bahwa diri kita terbuka, orang lain akan senang diajak berkomunikasi. Percaya diri juga akan meningkat.

Gabor melanjutkan, setelah mampu membangun percaya diri yang ditunjukkan dengan bahasa tubuh, melontarkan pertanyaan-pertanyaan ritual dan cuma-cuma menjadi langkah selanjutnya dalam menjalin interaksi. Namun sebelumnya, jangan lupa untuk memperkenalkan diri, tujuan, dan alasan berkomunikasi serta mengingat nama orang yang diajak berbincang-bincang.

Sambil mengajukan pertanyaan-pertanyaan umum, penulis yang dikenal sebagai pelatih komunikasi dunia ini juga menyarankan mencari minat orang yang diajak bicara. Carilah pemicu reaksi (minat) orang lain untuk membicarakannya dan ungkapkan pula minat Anda sehingga komunikasi akan terjaga dan berlangsung terus-menerus (hlm 90).

Komunikasi sebetulnya merupakan percakapan dua arah. Dalam hal ini, selain mampu menyampaikan ide atau gagasan yang kepada lawan bicara, mendengarkan apa yang diutarakan orang lain juga menjadi hal lain yang perlu diperhatikan. Mendengarkan aktif mendorong orang untuk terus berbicara (hlm 42). Lagi pula percakapan yang baik merupakan keseimbangan antara berbicara dan mendengarkan (hlm 92).

Layaknya perjumpaan yang diikuti perpisahan, komunikasi juga demikian. Menutup komunikasi dengan meninggalkan kesan positif dapat menjalin hingga ke jenjang persahabatan. Untuk mencapai hal tersebut, Gordon memberikan beberapa teknik membuat lawan bicara terkesan dan mau melanjutkan percakapan di lain hari.

Teknik-teknik tersebut di antaranya menyatakan sesuatu yang menarik dari orang yang diajak bicara, mengutarakan menikmati perbincangan dan mengajak untuk bicara lagi di lain waktu, serta mengucapkan sampai jumpa (hlm 134).

Buku ini tidak hanya mengulas dengan terperinci mengenai teknik dan cara memulai sebuah percakapan, tetapi juga mengenai hal-hal yang dilarang ketika berkomunikasi dengan orang lain. Di samping itu, buku ini memaparkan teknik dan hal yang mesti dihindari ketika berkomunikasi dengan seseorang yang berasal dari negara lain. Berinteraksi melalui e-mail dan ruang chatting juga diulas dalam buku ini yang dilengkapi dengan paparan mengenali gaya percakapan.

Pemaparan dan ulasan tersebut terbagi dalam empat bagian. Bagian pertama mengulas bagaimana memulai percakapan dengan percaya diri, bagian kedua bagaimana melanjutkan percakapan dengan kepintaran dan pesona. Adapun bagian ketiga menerangkan cara mengakhiri percakapan dengan kesan yang hebat, sementara bagian terakhir memaparkan cara berkomunikasi ke tingkat selanjutnya.

Buku, yang pengemasannya kurang teliti terutama soal kesalahan ketik dan nama bagian pembahasan yang tidak ditulis dalam daftar isi, ini ditulis dengan bahasa ringan dan mudah dicerna. Dengan begitu, buku ini layak dibaca berbagai kalangan untuk menjalin interaksi, komunikasi, dan persahabatan dengan siapa saja, kapan saja, dan di mana saja.

No comments:

Post a Comment