Friday, December 05, 2008

Pertaruhan Nyawa Pengantar Paket

Judul Film : Transporter 3
Genre : Laga
Pemain : Jason Statham, Francois Berleand, Natalya Rudakova, Robert Knepper, David Atrakchi
Sutradara : Oliver Megaton
Produksi : Lionsgate Film
Durasi : 100 menit
Rating : 3,5/5


Aksi Frank Martin (Jason Statham) berlanjut dalam film Transporter 3. Dalam film ini, Frank melanggar peraturan yang dipegangnya ketika mengantarkan kiriman. Meski begitu, ada hal baru dari film yang menyuguhkan adegan laga ini.

Film dibuka dengan tewasnya dua orang anak buah kapal karena menghirup gas yang keluar dari drum. Sementara itu, Malcolm Manville (David Atrakchi), teman Frank, tengah dikejar polisi dan penjahat yang mengincarnya. Sampai akhirnya, mobil Malcolm menabrak dinding rumah Frank.

Karena cedera, Malcolm kemudian dibawa dengan ambulans. Tapi, belum jauh dari mobil yang tadi dikendarainya, tubuh Malcolm meledak. Frank terkejut. Apalagi, Frank juga menemukan Valentina (Natalya Rudakova), anak seorang menteri, yang ada di dalam mobil Malcolm.

Setelah itu, Frank berurusan dengan Johnson (Robert Knepper), pebisnis limbah beracun. Johnson meminta Frank untuk mengantarkan sebuah paket ke tempat yang tidak diketahui. Frank hanya diberikan titik koordinat yang mesti dituju. Itu pula yang tadinya dilakukan Malcolm. Singkatnya, Frank menggantikan peran Malcolm.

Karena itu, mau tidak mau Frank harus ditemani Valentina. Padahal, prinsipnya dia selalu bekerja sendirian. Perjalanan tersebut membawa mereka dari Marseille, Stuttgart, Budapest, hingga ke Odessa.

Untuk mengawasi perjalanan paket tersebut, Johnson memasang gelang di tangan Frank dan Valentina. Gelang ini dapat meledakkan pemakainya jika terlalu jauh dari mobil pengantar paket. Inilah yang menyebabkan Malcolm tewas.

Mengantarkan paket tersebut tentunya tak mudah. Ada rintangan yang mesti dihadapi. Frank harus menghadapi kejaran orang-orang suruhan ayah Valentina hingga melawan anak buah Johnson. Namun begitu, Frank mendapat bantuan dari Inspektur Tarconi (Francois Berleand) untuk memecahkan kejahatan ini.

Dari sisi cerita, film ini tidak jauh berbeda dengan dua film sebelumnya. Inti cerita film masih mengenai Frank Martin yang bertugas membawa paket dari satu tempat ke tempat lain. Di balik itu, ada kejahatan yang membayanginya, seperti penyebaran virus dalam film Transporter 2 (2005).

Di sekuel yang ketiga ini juga demikian. Ada kejahatan yang mengganggu upaya kegiatan ramah lingkungan yang didukung ayah Valentina. Gangguan itu berupa memasukkan limbah ke tengah kota. Bisnis yang menjadi pemicunya.

Di film ini pula Frank mendapatkan cinta dari Valentina yang sebetulnya adalah paket yang mesti dikirim. Frank jatuh cinta dengan kirimannya. Inilah bentuk pelanggaran yang dibuat Frank, yaitu tidak membuka barang kiriman. Ini juga menjadi hal baru dalam film yang skenarionya masih ditulis oleh Luc Besson dan Robert Mark Kamen ini.

Namun sayang, kisah cinta ini tidak dikemas dengan baik. Bahkan terkesan dipaksakan. Valentina dibuat terkesima dengan aksi Frank mengalahkan anak buah Johnson. Beberapa kali wajah Valentina yang kagum diambil dari jarak dekat. Setelah itu, tiba-tiba mereka jatuh cinta dan tampak romantis dengan latar pemandangan pegunungan yang indah. Padahal, Frank berkarakter dingin dan sulit untuk mendekati wanita.

Terlepas dari itu, aksi Frank masih tetap mumpuni. Perkelahiannya dengan anak buah Johnson cukup menghibur. Apalagi pertarungan itu mirip dengan gaya berkelahi tangan kosong Jackie Chan melawan banyak orang.

Aksi seru lainnya ketika Frank mengendarai mobil. Untuk menyelamatkan Valentina, Frank meluncurkan mobilnya ke atas kereta api yang sedang melaju. Adegan itu dilakukannya dua kali.

Adegan lain ketika Frank dan mobilnya tenggelam di sebuah sungai. Di sini, nyawa Frank dipertaruhkan. Sebab, dia harus memilih: mati tenggelam atau tubuhnya meledak. Belum lagi adegan Frank dengan sepeda. Jadi, jangan lewatkan film aksi pengantar paket ini.

7 comments:

  1. Anonymous20:51

    Wah review lu ko...

    (segera mencari versi dunlud-tannya di file host setempat)

    ReplyDelete
  2. Anonymous13:49

    kenapa review gua Can...?

    ReplyDelete
  3. Anonymous11:31

    Wah..review film nya komplit ya..
    Jadi pengen nonton transporter 3...

    btw..thanks dah koment di blogku.. salam kenal. sesama pencinta film...

    ReplyDelete
  4. Anonymous16:32

    salam kenal juga mas galuh. jangan sungkan tuk mampir ya

    ReplyDelete
  5. hello , gua setuju ama lu. Kisah cintanya terlalu dipaksakan. TErlalu cepat buat seorang Frank martin. Adegan fight-nya pun menurut gua tidak terlalu ok. Padahal Corey Yuen itu termasuk jago dalam merangkai adegan fighting. Menurut gua sih karena pembuatan film ini terlalu cepat (mengejar deadline) Kalo misalnya ini seri terakhir dari Transporter. hmmm...sebuah ending yang cukup buruk dari sebuah "trilogy"

    ReplyDelete
  6. Anonymous18:56

    Fight-nya sih menurut gw, cukup. Paling gak itu sedikit menghibur penonton meski memang gw kurang sreg. Tapi lumayanlah.

    Soal seri terakhir, gw juga setuju. Gak berbekas di hati penonton untuk sebuah akhir dari kisah trilogi pengantar paket ini.

    Btw, terima kasih bang mupi dah sudi mampir..

    ReplyDelete