Genre : Aksi/Fantasi
Pemain : Hugh Jackman, Ryan Reynold, Liev Schreiber, Lynn Collins, Danny Huston, Taylor Kitsch
Sutradara : Gavin Hood
Produksi : 20th Century Fox
Durasi : 107 menit
Rating : 3,5/5
Jimmy Logan kecil tersentak karena ayahnya terbunuh di rumah. Terbawa amarah, tiga cakar panjang tiba-tiba muncul di sela jarinya. Dia lalu membunuh orang yang menghilangkan nyawa ayahnya. Setelah itu, dia berlari menghilangkan perasaan bersalah dengan ditemani Victor Creed kecil yang ternyata juga memiliki kekuatan super di kuku.
Ketika dewasa, Jimmy Logan (Hugh Jackman) dan Victor Creed (Liev Schreiber) ikut berperang dengan kekuatan masing-masing. Sampai akhirnya mereka berdua dihukum mati karena kesalahan Victor. Karena berbeda dengan manusia lainnya, mereka tidak mati. Akan tetapi, mereka dipenjara di ruang tahanan.

Sayangnya, tim tersebut bertindak brutal. Ini bertolak belakang dengan sifat Logan yang ingin hidup damai. Logan pun keluar dari tim. Dia memilih menetap di pegunungan dengan kekasihnya, Kayla (Lynn Collins). Untuk bertahan hidup logan bekerja sebagai tukang kayu.

Logan menerima tawaran tersebut. Jadilah Logan sebagai Wolverine. Cakar panjangnya kini tampak mengkilat karena tulangnya dilapisi logam baja. Dia lalu kabur dari penelitian Stryker. Dia bersembunyi di sebuah rumah milik sepasang kakek dan nenek. Logan dianggap sebagai anak.

Aksi Menarik
Adegan yang dipertontonkan dalam film ini cukup menarik. Kekuatan Wolverine benar-benar dipertunjukkan, terutama kekuatan tiga cakar panjang di sela jarinya. Kekuatan tersebut bahkan mampu membongkar tembok tebal serta menghancurkan mobil baja dan terali besi. Belum lagi dengan aksi pertarungan dengan Victor yang tak lain adalah Sabretooth.

Akting Wolverine yang sudah muncul dalam film X-Men (2000) dan X-Men: The Last Stand (2006) tak perlu diragukan lagi. Penonton sudah akrab dengan karakter ini. Akan tetapi, akting Liev Schreiber cukup piawai memerankan Sabretooth yang kejam dan tangguh. Dengan cambang yang panjang dan gigi taring yang sedikit terlihat menambah kesan ganas pada karakter ini.

Namun, disarankan bagi pencinta film X-Men untuk tidak melihat film ini dari versi bajakannya. Sebab, dalam versi tersebut banyak adegan yang belum rampung alias masih setengah jadi. Tampilannya pun kurang menggigit. Jadinya, mengganggu kenikmatan menonton aksi si manusia serigala ini. So, tunggu saja kehadiran film ini di bioskop awal Mei nanti.
Udah kepalang nonton bajakan. Lagian, mas eko nggak bakalan ngembahas film ini kalau nggak nonton bajakan khan? :P
ReplyDeletehehehehe. iya betul mas yusahrizal. makanya sayang banget kok hasilnya begitu. lebih baik nonton aslinya. pasti lebih bagus dan seru. apalagi sound-nya juga lebih hidup.
ReplyDeletesayang jalan ceritanya klise abis. motif dendam. musuh yang gak dibunuh sama jagoan. selamat pda detik2 terakhir. dll.
ReplyDeletemiss the old x-men. balikin x-men ke tim yang lama.
gw nonton film ini dua kali di bioskop demi dengerin musiknya Harry Gregson-Williams.
ReplyDeleteGw bilang musiknya keren!
yoi musiknya keren. tapi kalau yang nonton bajakan gak ada musiknya yang terdengar bagus. hehehe
ReplyDeleteya not badlah filmnya, kekuatan cakar adamantium-nya benar2 diekspos. Tapi gua lebih berkesan dengan The Last Stand. Ditambah rancunya cerita dengan adanya Young Cyclops.
ReplyDeletegw suka karakter sabretoth dimainkan sama liev schriber, cocok. trus sinematographi-nya saat perang dunia keren...
ReplyDeletekalo ada dialog bahasa inggris wolvrine ini kasih kabar ke adhislepetro@yahoo.co.id
ReplyDelete